"PERNIKAHAN ATAU PERKAWINAN".
Apa yang terbayang dibenak kita,saat mendengarkan istilah di atas?
Ya..
Tidak lain dan tidak bukan adalah puncak kebahagian yang dirasakan oleh kedua pasangan,dan dilihat nyata oleh semua orang.
Janur kuning yang melengkung,merupakan tanda tersambungnya ikatan semua sanak saudara dari dua insan yang berbahagia.
Pada hari tersebut,semua orang bergembira,ada yang tersenyum,ada juga yang berlinang air mata bahagia,melihat dua insan yang yang tertata layaknya ratu dan raja.
Tapi,
Apakah hanya sekedar itu batasan yang terjadi dalam istilah pernikahan?
Jawaban akuratnya adalah,
TIDAK.
Pernikahan bukanlah permainan yang hanya diperankan oleh dua pasangan,
tapi sebuah ikatan yang dimana kedua pasangan tersebut harus menjalani kehidupan baru yang penuh rintangan.
Pernikahan bukanlah sekedar memamerkan dua buku yang berlogo garuda,tapi juga ikatan yang menentukan nasib bersama di masa-masa selanjutnya.
Sebuah ikatan yang tanggung jawabnya luar biasa.
Pernikahan bukanlah pilihan yang harus di pilih sesuai keinginan,tapi pernikahan adalah tujuan untuk mencapai kebahagiaan,yang perjalanannya penuh dengan rintangan.
Disaat kita melangkah dalam sesi pernikahan,maka bukan sekedar kesiapan materi yang dibutuhkan,tapi kesiapan fisik dan mental juga sangat di utamakan.
Karena tidak semua yang dilalui dalam berumah tangga adalah kesenangan semata,banyak cobaan dan rintangan di dalamnya,yang akan dilalui bersama.
Nah,
disaat kita terjerumus di setiap masalah dalam berumah tangga,bukan kapasitas masalahnya yang di ukur,
tapi cara bagaimana kita untuk menyelesaikan masalah tersebut sesuai jalur.
Namun,apakah kita sudah sanggup menganggung semua beban tersebut?
Tentu tidak,
Banyak orang yang terburu-buru untuk menikah,karena dalam perkiraan,mereka sudah siap untuk membuka lembaran baru.
Nyatanya,tujuan mereka ingin bahagia dalam bingkai pernikahan,namun berakhir
dengan cerai berai perpisahan.
Setiap harinya kita akan selalu kedatangan masalah,apakah dari pihak suami,atau istri,adakala dari pihak mertuwa atau sanak saudara.
Menikah tidaklah sulit,tapi untuk mempertahankan ikatan tersebut sangatlah rumit.
karena yang kita harapkan,tidaklah mudah untuk kita dapatkan.
Tahap pertama menikah,kita bisa saling menjaga keharmonisan rumah tangga,
bahkan cukup bahagia.tapi,dikala masa terus berjalan,kasih sayang pun mulai menghilang.
Memang,
Tidak semua orang membiarkan itu terjadi,
bahkan cukup banyak orang yang sangat menyayangi keluarganya.
Tapi,
Ini adalah satu kutukan yang takkan pernah hilang sepenuhnya.
Karena dimana ada kebaikan disitulah ada lawannya,yaitu keburukan.
Maka alangkah baiknya,
sebelum kita melangkah,belajarlah untuk mampu membimbing.
Jangan semata-mata mencari kesenangan.
Perbaikilah diri sendiri,agar bisa memperbaiki orang yang kita cintai.
Karena kita menerimanya bukan sekedar
paras atau materinya,tapi seluruh yang ada padanya,baik itu kelebihannya maupun kekurangannya.
"Semua yang bersalah,tidak mesti semua dihukum,tapi diperbaiki dengan sebaik-baiknya"
Memang,
Hidup ini serba susah,namun akan mudah bila kita mampu untuk saling memahami.
Yang di ukur bukanlah siapa yang lelah,
tapi siapa yang mau mengalah.
Yang dilihat bukanlah kisah,tapi bagaimana kita menempuh cerita kita tanpa menyerah.
Jangan berfikir,
"saat bersamanya aku bahagia"
Tapi berfikirlah,
"hidupku bersamanya,
bahagiaku selamanya"
Ingat,,
"Istri bukanlah sekedar teman hidup,yang bisa menemanimu dengan secangkir teh celup,
tapi dia adalah seorang wanita yang siap menahan beban,walau nyawa jadi taruhan"
"Suami bukanlah sekedar pemberi nafkah,
yang bisa memberimu segala yang mewah,
tapi dia adalah seorang pria yang tangguh,
dia siap melawan struktur alam,untuk menafkahi,dan memimpin istri dan anak-anaknya,hingga nafas terakhirnya".
Sekian Dan Terima Kasih
_KERTASNALURI_
Tag :
asmara
2 Comments for "SIKLUS PERNIKAHAN"
Semoga jadi motivasi org yg ingin menjalankan ibadah pernikahan 😊
Aminnn,,terimakasih banyak 🙏☺