فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْأَخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Artinya :
"Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar."(QS.AT-Thalaq Ayat 2).
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu" (QS.AT-Thalaq Ayat 3).
Tawakkal adalah :
Berpegang teguh kepada Allah tanpa mempedulikan asbab,namun mungkin untuk melakukannya.
Misalnya,seseorang yang mungkin untuk berdagang,ia punya tempat dan modal untuk berdagang,
namun ia tidak berdagang,lebih memilih untuk beribadah sambil meyakini bahwa Allah akan memenuhi segala kebutuhannya.
Banyak hikayah-hikayah atau pembahasan yang tertulis dalam kitab-kitab mu'tabar,
yang mengupas tentang tawakkal.
Namun pada kesempatan kali ini,
saya hanya menuliskan sebuah hikayah atau cerita yang berkenaan dengan tawakkal.
Tertulis dalam kitab An-Nawadir,
karangan Syeikh Syihabuddin Ahmad Bin Salamah Al-Mishriy Al-Qulyubi.
Hal.25 - Hikayah yang ke 18. TENTANG KELEBIHAN TAWAKKAL.
Yang artinya :
Ulama menceritakan :
"Pada suatu hari,Syeikh Dzan Nun Al Mishriy beserta seorang anak perempuan kecilnya,pergi ke laut untuk menjala ikan.Disaat beliau mencampakkan jalanya,maka beberapa ikan mengenai jala tersebut.
Ketika beliau hendak mengambil ikan itu,anaknya melihat ikan tersebut menggerak-gerakkan kedua bibirnya,lalu ikan tersebut dilemparkan lagi ke dalam laut.
Maka Syeikh Dzan Nun berkata pada anaknya :
"Wahai anakku,kenapa engkau buang hasil usaha kita?"
Anaknya menjawab :
"Wahai ayahanda,Aku tidak sanggup memakan makhluk yang berzikir kepada Allah SWT."
Syeikh Dzan Nun berkata lagi :
"Lalu apa yang harus kita lakukan?"
Anaknya menjawab :
"Kita bertawakkal saja kepada Allah,dengan kehendakNya kita akan diberikan rezeki dari pada sesuatu yang tidak berzikir kepada Allah."
Maka menepilah beliau ke daratan dan bersinggah di suatu tempat,serta bertawakkallah mereka dengan keyakinan bahwa Allah akan mencukupkan kebutuhan mereka berdua.Dalam keadaan tersebut,hingga sore hari,beliau tidak mendapatkan apa apa.Sehingga sampailah pada waktu isya',maka Allah turunkan hidangan makanan dan minuman dari langit untuk pertama kalinya,dan begitulah seterusnya hingga 12 tahun lamanya.
Hingga pada suatu hari,Syeikh Dzan Nun tersebut terlintas dipikirannya,bahwa ia mendapatkan kelebihan semua ini dikarenakan rajinnya ia shalat,berpuasa dan beribadah,maka tibalah waktu dimana anaknya telah meninggal,hidangan tersebut tidak turun lagi,sehingga Syeikh Dzan Nun sadar,bahwa selama ini turunnya hidangan dari langit,dikarenakan anak perempuannya bukan karena rajinnya ia dalam beribadah".
REFERENSI :
Kitab An-Nawadir,
Karangan Syeikh Syihabuddin Ahmad Bin Salamah Al-Mishriy Al-Qulyubi.
Hal.25 - Hikayah Yang Ke 18. TENTANG KELEBIHAN TAWAKKAL.
____________
Dalam hal apapun yang kita lakukan,selama masih dalam bingkai kebaikan,
bertawakkallah kepada Allah SWT.
Karena kita sebagai manusia biasa,hanya bisa berusaha dan berdoa,
selebihnya serahkan kepada Allah SWT.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu bertawakkal kepada Allah SWT.
AMIN ALLAHUMMA AMINN
Sekian Dan Terima Kasih
_KERTASNALURI_
Tag :
agama
0 Comments for "HIKMAH TAWAKKAL"